lapangankita.com – Pelatih tim nasional Indonesia, Patrick Kluivert, baru saja merilis daftar 23 pemain yang akan berpartisipasi dalam pertandingan persahabatan melawan Jepang. Salah satu keputusan mengejutkan yang diambil adalah ketidakikutsertaan Rizky Ridho dari skuad tersebut.
Pertandingan ini menjadi fokus perhatian karena Jepang merupakan salah satu tim tangguh di benua Asia dan menjadi kesempatan bagi Indonesia untuk mengevaluasi kekuatan tim. Melalui pengumuman ini, publik berharap dapat memperoleh gambaran mengenai strategi dan formasi yang akan diterapkan oleh Kluivert.
Keputusan yang Mencolok: Rizky Ridho Dicoret
Salah satu keputusan yang mencuri perhatian adalah ketidakterlibatan Rizky Ridho dalam daftar 23 pemain yang dipilih oleh Kluivert. Selain itu, terdapat tujuh pemain lainnya yang tidak terpilih, termasuk Ivar Jenner yang terpaksa absen karena hukuman akumulasi kartu kuning.
Kehilangan Rizky Ridho, yang mengalami cedera hamstring, menjadi perhatian tersendiri. Keadaan ini menambah deretan pemain yang tidak dapat berpartisipasi melawan Jepang, termasuk Ivar yang juga tidak berkesempatan membela timnas dalam dua laga melawan Jepang sebelumnya.
Pemain Lain yang Tidak Terpilih
Dua bek sayap, Pratama Arhan dan Asnawi Mangkualam, juga dicoret dari skuad, sehingga ini menjadi kedua kalinya mereka bersama-sama tidak terpilih setelah sebelumnya juga tidak tampil melawan timnas China. Untuk posisi penjaga gawang, Kluivert memutuskan untuk memasukkan Maarten Paes usai menjalani hukuman, sedangkan Nadeo Argawinata harus tersisih dari daftar.
Pelatih asal Belanda tersebut juga memilih Emil Audero dan Ernando Ari sebagai pilihan lainnya di posisi kiper, menandakan adanya persaingan yang ketat di lini gawang.
Persiapan Timnas Indonesia untuk Menghadapi Jepang
Dengan komposisi pemain yang telah ditentukan, timnas Indonesia kini fokus pada persiapan menghadapi laga melawan Jepang. Dalam sesi latihan, Kluivert menekankan pentingnya kekompakan dan kerjasama antar pemain.
Latihan yang dilakukan menunjukkan adanya penerapan metode baru yang lebih variatif, berbeda dengan pendekatan yang digunakan pelatih sebelumnya. Diharapkan, dengan perubahan ini, kemampuan tim dapat meningkat dan bersaing lebih baik di level Asia.