lapangankita.com – Banyak orang sering mempertanyakan perbedaan antara berolahraga dan bersantai di depan layar. Aktivitas lari selama lima menit memiliki tingkat kelelahan yang berbeda dibandingkan dengan scrolling TikTok selama dua jam.
Perbedaan ini dapat dijelaskan melalui berbagai faktor, termasuk energi yang digunakan, dampak psikologis dari masing-masing aktivitas, serta kebiasaan dan kesiapan tubuh kita.
Perbedaan Energi yang Digunakan
Ketika seseorang berlari, tubuh menggunakan energi secara intensif untuk menggerakkan otot-ototnya. Dalam situasi ini, aktivasi fisik yang signifikan membutuhkan lebih banyak oksigen, sehingga meningkatkan detak jantung dan menyebabkan rasa lelah yang cepat.
Sebaliknya, scrolling TikTok lebih melibatkan aktivitas otak dan hanya sedikit kegiatan fisik. Hal ini menjadikan aktivitas digital tersebut lebih santai dan tidak menguras energi secara fisik.
Dampak Psikologis dari Aktivitas Fisik dan Digital
Aktivitas fisik seperti berlari dapat dikategorikan sebagai pemakaian energi yang tinggi, sedangkan scrolling TikTok adalah bentuk hiburan yang relatif pasif. Proses ini menjadikan lari sering kali terasa lebih berat secara psikologis.
Saat berlari, tubuh mengalami perjuangan melawan gravitasi, sedangkan scrolling hanya menuntut perhatian kita tanpa membutuhkan usaha fisik yang sama. Rasa capek setelah lari adalah sinyal nyata dari tubuh, sementara kelelahan setelah scrolling lebih bersifat mental.
Faktor Kebiasaan dan Kesiapan Tubuh
Tingkat kebiasaan terhadap aktivitas fisik berpengaruh besar terhadap persepsi kelelahan. Individu yang tidak terbiasa berlari mungkin merasakan bahwa lima menit berlari sangat melelahkan, tetapi dapat menghabiskan waktu berjam-jam untuk scrolling TikTok tanpa merasa terlalu lelah.
Lebih jauh lagi, kondisi fisik setiap orang juga berperan dalam pengalaman ini. Mereka yang jarang berolahraga biasanya akan merasakan kelelahan lebih cepat saat melakukan aktivitas fisik yang berat.