lapangankita.com – Valentino Rossi kembali menjadi sorotan setelah tindakan unfollow akun resmi MotoGP di media sosial Instagram dan X yang terjadi usai kemenangan Marc Marquez di MotoGP Italia 2025.
Sikap ini menimbulkan spekulasi di kalangan penggemar terkait dukungan Rossi terhadap pembalap lain serta dinamika di timnya.
Kemenangan Marc Marquez dan Protes Suporter
Marc Marquez berhasil meraih kemenangan di MotoGP Italia 2025 yang digelar di Mugello, meski mendapatkan cemoohan dari suporter lokal. Keberhasilan Marquez di Sprint Race dan Grand Prix mengundang dukungan dari Manajer Tim Ducati, Davide Tardozzi, walaupun ada protes dari para penggemar.
Kemenangan ini memicu diskusi tentang rivalitas antara Marquez dan Rossi, terutama terkait keputusan Rossi untuk unfollow akun resmi MotoGP. Dengan Marquez menduduki puncak klasemen, kompetisi untuk meraih gelar juara dunia semakin memanas, yang berdampak pada Francesco Bagnaia, anggota VR46 Riders Academy milik Rossi.
Spekulasi Alasan Rossi Unfollow
Berbagai spekulasi muncul mengenai alasan Valentino Rossi unfollow akun resmi MotoGP, diantaranya ketidakpuasan terhadap dukungan Ducati untuk Marquez. Hal ini dapat dipahami, mengingat Rossi memiliki hubungan dekat dengan Bagnaia, dan khawatir akan kesulitan yang dihadapi pembalapnya karena kehadiran Marquez di tim Ducati.
Saat ini, Bagnaia sedang tertinggal 110 poin dari Marquez menjelang MotoGP Belanda 2025. Jika Marquez berhasil mempertahankan posisinya, dia akan menyamai sembilan gelar juara dunia milik Rossi dan hanya terpaut 22 kemenangan dari rekor Rossi di Grand Prix.
Konteks Tindakan Rossi dan Masa Depan MotoGP
Valentino Rossi, yang pensiun dari MotoGP pada akhir musim 2021, kini berfokus pada perannya sebagai pemilik tim VR46. Peralihan Pramac sebagai tim satelit resmi Ducati kepada Pertamina Enduro VR46 semakin menguatkan keterlibatan Rossi di dunia balap motor.
Rossi juga menunjukkan ketertarikan terhadap perkembangan MotoGP setelah Dorna diakuisisi oleh Liberty Media. Dengan perubahan ini, Rossi tampaknya berupaya memastikan bahwa timnya dapat bersaing di level tertinggi, meskipun dirinya tidak lagi berlaga.